Nama : Monita Novalyn Bangu Radja
NIM : 1132165
Jurusan : Akuntantsi
Tingkat : II
Section : A
ATTITUDE
Arti Sikap
Perilaku yg di miliki oleh seseorang dan
tertanam sejak dini,yang mana perilaku tersebut berbeda-beda...!!Ada yang baik,ada
juga yang buruk.Itu tergantung dari individu masing-masing.
Pembentukan Sikap
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pembentukan sikap:
1. Pengalaman pribadi
Dasar
pembentukan sikap: pengalaman pribadi harus meninggalkan kesanyang kuat
Sikap mudah terbentuk jika melibatkan
faktor emosional,
2.
Kebudayaan
Pembentukan sikap tergantung pada
kebudayaan tempat individu tersebut dibesarkan
Contoh pada sikap orang kota dan
orang desa terhadap kebebasan dalam pergaulan
3.
Orang lain yang dianggap penting (Significant Otjhers)
Saya disini akan
berbagi cerita tentang pengalam kehidupan saya, sebelum dan sesudah di
Universitas Advent Indonesia. Banyak
sekali pengalam baik buruk, positif negative yang saya dapat di Universitas
Advent Indonesia. Karena Tema yang diambil tentang attitude maka saya akan
berbagi tentang tingkah laku saya selama di Unai.
Universitas
Advent Indonesia banyak mengubah kebiasaan buruk saya yang susah saya rubah
dari saya masih di rumah. Contohnya tidak pernah bangun pagi untuk ikut worship
bersama keluarga, main dirumah orang sampai lupa belajar. Tidak bisa mengatur
waktu dan keuangan yang baik. Tapi semenjak saya tinggal di Unai, khususnya
diasrama, saya menjadi anak yang pintar mengatur waktu dan keuangan saya
sendiri, bangun pagi untuk worship, walaupun awalnya saya mengikuti worship
karena takut diabsen saya menjadi biasa, dan sekarang menjadi kebiasaan saya
untuk bangun pagi dan mengikuti worship, bukan karna paksaan, namun untuk
bersyukur kepada Tuhan atas napas yang diberikan. Tiap kali saya libur dan
pulang kerumah, orang tua saya bingung karena saya lebih dahulu bangun sebelum
waktunya untuk worship dirumah.
Dulu
saya sangat boros, suka berfoya-foya dengan teman-teman, tapi semenjak saya
tinggal diasrama, saya jadi mengerti kesusahan keuangan keluarga saya yang
selama ini saya tidak sadari. Saya
menjadi anak yang lebih dewasa.
Saya
sangat bersyukur tinggal di Unai, karena saya merasa dibaharui dengan begitu
banyaknya peraturan di Unai yang begitu ketat. Saya mengambil jurusan akuntansi
tingkat 2, jadi sudah hampir 2 tahun saya kuliah di Unai. Dalam 2 tahun itu
saya sedikit demi sedikit menjadi anak yang memiliki sikap yang baik. Memang
dari rumah saya di ajarkan banyak hal oleh orang tua saya, tapi saya sangat
melawan, tidak pernah menurut, saya sudah biasa di rotan sama orangtua saya.
Kata yang paling sering diucapkan orangtua saya adalah “diujung rotan ada
emas”. Jadi, tiap kali saya di rotan saya tidak pernah membantah, mendendam
atau memarahi orangtua saya. Malahan saya senang karna pikir saya nanti saya
akan mendapat emas. Itu yang selalu ada dibenak saya dari kecil.
Dulu
waktu SMP sampai SMA saya juga tinggal di asrma, karena saya bersekolah di
sekolah berasrama, yaitu SLA Nusra, di Kupang, memang di asrma banyak
peraturan, mirip sekali peraturan di Unai dan di SLA, tapi yahh namanya juga
masih SMP/SMA, pasti ada saja peraturan yang dilanggar, dan tidak ada rasa
bersalahnya sedikitpun kalau melanggar peraturan, contohnya kabur dari asrma
untuk pulang rumah sampai berhari-hari, keluar kampus tanpa ijin kepala asrama.
Walaupun saya sering dapat hukuman karena melanggar peraturan, tetap saja tidak kapok. Hanya di Unai yang
bisa merubah sikap buruk saya menjadi baik 99,9% . saya sangat bersyukur kepada
Tuhan yang telah menunjukan tempat kuliah yang bagus dan indah ini kepada saya,
dan lebih lagi telah menunjukan tempat ini kepada teman-teman saya yang
nonadvent, atau belum mengenal Tuhan lebih dalam.
Baca Alkitab adalah hal
yang paling membosankan buat saya, namun semenjak di Unai saya mengahdapi
banyak masalah seperti masalah uang kuliah, pelajaran, dan lainnya, saya
menjadi rajin baca alkitab, karena tiap kali membaca alkitab saya mendapat
solusi untuk mengahadapi masalah yang datang.
Namun
sikap saya yang belum bisa saya rubah adalah belajar hari sabat, cobaan itu
sangat sulit untuk di lalui, karena di Unai sering sekali ada ujian malam
minggu, itu membuat anak Unai belajar hari Sabbath karena takut nilai jadi
anjlok atau menurun. Saya tidak mengerti kalau saya focus pada Tuhan hari Sabbath
memang indah dan nyaman rasanya, tapi kalau malamnya ujian dan tidak tau apa
yang akan ditulis di kertas jawaban, sama saja tidak nyaman.
Teman
kamar saya ada 3 orang yang nonadvent, tapi mereka sangat menghargai agama
Advent, sikap saya kadang kala sangat buruk terhadap mereka, mencontohi yang
tidak baik, saya belajar hari sabat, yang seharusnya tidak boleh melakukan
pekerjaan pada hari Ketujuh itu. Tapi saya janji kepada Tuhan untuk merubah
sikap saya yang buruk itu, saya akan belajar dari jauh-jauh hari sebelum ujian.
Ayat yang saya kutip untuk mengakhiri cerita pengalaman saya adalah Roma 12:2 “
janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.”